IGI Hadiri HWPL World Peace Summit 2023

<p>Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia (IGI) menghadiri undangan dari HWPL (Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light) untuk mengikuti HWPL World Peace Summit 2023 di Grand Hyatt Hotel, Incheon Korea Selatan (18-20 September 2023). Ada lima agenda besar pada kegiatan ini yaitu The 9th HWPL Global Peace Leaders Conference dan Global Peace Education Conference (18/09), International Religious Leaders Conference dan International Women’s Peace Conference (19/09), dan DPCW Conference (20/09) .<br />Sekitar 1800 peserta dari berbagai negara mengikuti kegiatan ini. Adapun peserta dari Indonesia rata-rata adalah para akademisi atau educator. Pengurus Pusat IGI yang hadir yaitu Ketua Umum Danang Hidayatullah, Sekjen Hibatun Wafiroh, dan Direktur Hubungan Kerjasama dan Hubungan Internasional, Jasmin Suryadi.</p><p>Kegiatan ini dibuka oleh Ketua HWPL, Lee Man-hee. Dalam sambutannya Ketua Lee mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada para tamu yang hadir.<br />“Kita harus membangun perdamaian abadi dan mewariskan perdamaian tersebut pada generasi yang akan datang. Selama kita masih hidup,maka itu tugas kita.<br />Itulah sebabnya kita berkumpul di sini. Kita bekerja untuk perdamaian dunia, ” kata Lee Man-hee membakar semangat peserta.<br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGUAZHdpIYfWaEYIkcla_nhwnZK7TUmraPyBiV3tJuD9OYLHwMG1wyFVpUcRHjc4vbZ_MwIcFB8ro3iNLN7Tk_rst2f2nPaK_ql2UTF7BVCwXVl7ymGq0ljDBzPFZd7JT3PgogaYBiqOn-ak6dQlHSkpenxhRwlzVz4sRGS5XGLM8h-mFi3lV5LZU2/s1600/post%20web%20igi-thumbnail.jpg" width="0"/></p><p>Menurut Jasmin, Global Peace Education Conference merupakan forum berbagi praktik baik para pemateri tentang Program Peace Education di sekolah maupun universitas mereka. Adapun International Religious Leaders Conference merupakan konferensi para pemimpin agama yang saling berbagi ide dan inovasi mereka dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia.</p><p>International Women’s Peace Conference pada tahun ini bertema “Multidimensional Role of Women for Sustainable Peace”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh HWPL bekerjasama dengan IWPG (International Women’s Peace Group). IWPG merupakan sebuah organisasi perdamaian internasional yang memiliki status konsultatif spesial di Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (UN ECOSOC). Ada lebih dari 100 cabang yang tersebar di 130 negara dengan kantor pusat di Seoul, Korea Selatan. Perempuan dinilai memiliki peran penting dalam mewujudkan perdamaian dunia sehingga perlu terus belajar dan Bersatu untuk saling menguatkan.</p><p>Danang Hidayatullah menyatakan bahwa momen ini merupakan kesempatan bagi IGI untuk bersinergi dengan HWPL di bidang pendidikan perdamaian.<br />“Peace Education sangat penting diterapkan dan perlu kolaborasi semua pihak. Oleh karena itu IGI siap turun tangan  dan bersinergi, “ kata Danang.</p><p>Sekjen Ikatan Guru Indonesia, Hibatun Wafiroh menambahkan bahwa program HWPL tentang Peace Education selaras dengan projek penguatan karakter di Kurikulum Merdeka yang sedang diterapkan di Indonesia.</p><p>“Ini merupakan konferensi yang luar biasa. Mereka yang hadir di sini rata-rata para tokoh yang punya visi yang sama yaitu mewujudkan perdamaian dunia. Ini selaras dengan projek penguatan karakter yakni Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang diantaranya untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya perdamaian, “ungkap Wafi. [hw]</p>

Berita Internasional Kegiatan IGI IGI Hadiri HWPL World Peace Summit 2023

Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia (IGI) menghadiri undangan dari HWPL (Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light) untuk mengiku...

Read more »

IGI Kunjungi Goyang Ogeum Elementary School Korea Selatan

<p>Seoul, IGI.OR.ID- Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia (IGI) mengunjungi <em>Goyang Ogeum Elementary School</em>  yang terletak di sebelah utara kota Seoul. Mereka berangkat dari stasiun <em>Hongik University</em> dengan kereta cepat yang berakhir di stasiun terdekat dari sekolah sekitar 30 menit perjalanan, Selasa (19/9).</p><p>Rombongan dipimpin oleh Ketum IGI Danang Hidayatullah, didampingi Waketum Abdul Wahid Nara, Muliadin Harahap, Yuserto, Bendum Roro Tia Rizqi Ferlina, Wabendum Rika Sri Derma, dan Desy Hairina, Nursyamsih, Nur Azijah. Kunjungan tersebut disambut oleh Vice Principal Ahm Hyun Jung didampingi Joon (tim riset di Goyang Ogeum Elementary School).</p><p>Goyang Ogeum Elementary School</p><p></p><p>Menurut Danang, kunjungan ini dilakukan untuk melihat langsung kondisi sekolah di Korea Selatan. “Banyak hal yang kami pelajari dari kunjungan sekolah ini. Diantaranya manajemen, metode pembelajaran, sarana prasarana serta beberapa hal yang bisa diaplikasikan di Indonesia,” jelas Danang.</p><p>Sementara itu, Vice Principal Ahm Hyun Jung menyambut baik kunjungan dari Indonesia.<br />“Kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya, dan kami persilahkan untuk melihat lansung kondisi pembelajaran di kelas. Kami juga mempersilahkan melihat fasilitas yang ada disekolah ini” ungkapnya. “Mengenai manajemen sekolah juga kami jelaskan”  tambahnya.</p><p>Di sekolah tersebut, siswa mulai masuk pada pukul 09.30 dan pulang pukul 14.00 waktu setempat. Di Goyang Ogeum Elementary School terlihat gedung megah yang sangat bersih dan suasana tenang. Tidak satupun siswa atau guru terlihat di luar. Rombongan Tim IGI diterima oleh wakil kepala sekolah dengan suguhan ginseng dan cemilan khas Korea.</p><p>Setelah penyerahan cendramata oleh Ketum IGI, ada diskusi sekitar 30 menit sesuai jadwal. Tim IGI diberi kesempatan masuk di salah satu rombongan belajar (rombel) kelas V. Nampak siswa tidak berseragam, terkesan cuek dalam hal berpakaian tetapi sangat tertib di kelas. Fasilitas dalam kelas tersebut lengkap dengan <em>chromebook</em> disiapkan oleh pemerintah yang digunakan seminggu 3 kali.</p><p>Satu persatu pengurus IGI memperkenalkan diri dan mengajak anak-anak bersukaria. Sesekali mereka bertanya tentang Indonesia. Sekitar 20 menit dalam kelas, tim IGI diantar melihat ruangan perpustakaan. Dari penataan ruang, fasilitas, dan kebersihan sangat menarik minat siswa untuk masuk perpustakaan.</p><p>Selanjutnya tim diarahkan ke ruang kesehatan (UKS) yang seperti klinik kesehatan. Yang tak kalah menarik, kantin di sana sangat luas, tertata rapi, dan tak seorangpun siswa minta izin ke kantin selain waktu yang ditentukan. Ruang masak para chef seperti dapur hotel berbintang. Semua serba digital. Setiap selesai makan peralatannya didekatkan ke sensor yang mendeteksi otomatis habis tidaknya makanan siswa. Jika belum habis maka tidak diperbolehkan keluar dari kantin.</p><p>Manajemen sekolah yang mengasuh lebih dari seribu siswa tersebut patut dijadikan contoh. Sekolah yang sangat ramah terhadap semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus. Setiap lantai dilengkapi dengan toilet canggih seperti di mall dan ada toilet bagi anak berkebutuhan khusus. Aksesibilitas di sana lengkap sehingga anak-anak merasa nyaman, memiliki ruang dan kesempatan yang sama dengan siswa pada umumnya.</p><p>Selesai agenda di sekolah, tim IGI makan siang bersama di restoran khas Korea Selatan (Korsel), berbagai menu yang disiapkan seperti kimbab, kimchi dan lain-lain.<br />Berjalan kaki hampir setengah jam dianggap biasa bagi masyarakat Korea, mungkin itu sebabnya orang Korea jarang berbadan gemuk.</p><p>Perjalanan tim IGI kembali ke Seoul dengan bis lalu turun di stasiun Seoul menuju COEX Mall yang di dalamnya terdapat perpustakaan besar (<em>starfield library</em>). Begitu masuk area perpustakaan, pengunjung disuguhkan pemandangan yang menakjubkan. Ada sekitar 50 ribu buku yang menghiasi rak-rak di area <em>Starfield</em>. Yang paling menarik terdapat tiga buah rak buku raksasa yang memilik tinggi sampai ke langit-langit gedung. Anak muda di Seoul tidak hanya memanfaatkan dengan membaca buku tapi menjadikan perpustakaan tersebut sebagai tempat nongkrong.</p><p>Sore hari rombongan tim IGI berangkat Grand Hyatt dengan kereta cepat melalui bandara Inchoen dimana kegiatan HPWL (<em>Heavenly Culture, World Peace Restoration of Light</em>) <em>World Peace Summit</em> 2023 diadakan. HWPL merupakan organisasi perdamaian Internasional yang memiliki puluhan cabang di setiap negara.</p><p>Peserta HWPL <em>World Peace Summit</em> dari IGI yakni Ketum Danang Hidayatullah, Sekjen Hibatun Wafiroh, dan Direktur Hubungan Internasional Jasmin Suryadi bersama tim IGI lainnya diberi kesempatan berdiskusi dengan Direktur cabang pertama di Korsel. Beliau menyampaikan pentingnya pendidikan perdamaian sejak dini bagi anak-anak di seluruh Dunia. Ke depan kerjasama IGI dengan pihak HWPL difokuskan dengan pelatihan bagi guru-guru di seluruh Indonesia (iwa)</p><p><br /></p><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGUAZHdpIYfWaEYIkcla_nhwnZK7TUmraPyBiV3tJuD9OYLHwMG1wyFVpUcRHjc4vbZ_MwIcFB8ro3iNLN7Tk_rst2f2nPaK_ql2UTF7BVCwXVl7ymGq0ljDBzPFZd7JT3PgogaYBiqOn-ak6dQlHSkpenxhRwlzVz4sRGS5XGLM8h-mFi3lV5LZU2/s1600/post%20web%20igi-thumbnail.jpg" width="0"/>

Berita Berita Internasional Kegiatan IGI IGI Kunjungi Goyang Ogeum Elementary School Korea Selatan

Seoul, IGI.OR.ID- Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia (IGI) mengunjungi Goyang Ogeum Elementary School   yang terletak di sebelah utara kot...

Read more »

IGI SINTANG SUKSES MENGGELAR MUSDA

<p>Sintang, 02/09/2023 – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Bapak Yustinus J., M.A.P, membuka Musyawarah Daerah Ke-2 Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Sintang. Kegiatan ini berlangsung di Langkau Kita, rumah dinas Wakil Bupati Sintang, Sabtu 02 September 2023.</p><p>Dalam sambutannya, Yustinus J., M.A.P menjelaskan peran krusial komunitas guru dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Sintang. IGI Sintang, sebagai wadah persatuan para pendidik, turut memainkan peran penting dalam merawat mutu pendidikan serta memajukan profesi guru di wilayah ini. “IGI Sintang sudah mengambil jalan tepat untuk konsisten merawat semangat guru-guru di Sintang dengan menghadirkan berbagai macam kegiatan yang kreatif dan inovatif,” tegas Yustinus memberi apresiasi kepada pengurus Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Sintang. </p><p>“Di era seperti saat ini, kemandirian guru menjadi hal yang penting. Guru harus selalu siap belajar untuk terus bisa berkarya. Profesionalitas kini bisa dilihat dan diukur dalam berbagai aspek. Maka jadilah guru yang hadir dalam berbagai ruang yang dibutuhkan oleh peserta didik,” lanjutnya.</p><p>Sebelum memasuki agenda utama musyawarah daerah, sebanyak 75 guru dari Kabupaten Sintang turut serta dalam lokakarya yang bertema “Pengembangan Bahan Ajar Multimodal penunjang Pembelajaran Berdiferensiasi dengan sistem moda Blended.” Acara ini menjadi peluang emas bagi para pendidik untuk memperkaya keterampilan mereka dalam mengembangkan bahan ajar yang inovatif, mendukung pembelajaran berdiferensiasi, serta memanfaatkan teknologi melalui sistem moda Blended Learning.</p><p>Tidak hanya itu, Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia Wilayah Kalimantan Barat, bapak Maharani, turut memberikan semangat dan arahan kepada semua guru yang hadir. Maharani mengajak para peserta untuk terlibat aktif dalam lokakarya yang berlangsung dengan penuh semangat dan kegembiraan.</p><p>Musyawarah Daerah Ke-2 IGI Kabupaten Sintang ini diharapkan akan menghasilkan keputusan-keputusan penting yang akan mendukung peningkatan mutu pendidikan dan peran guru di Kabupaten Sintang. Kegiatan ini juga menjadi bukti komitmen kuat para pendidik dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas untuk generasi muda, serta mengukuhkan peran strategis IGI dalam memajukan dunia pendidikan di tingkat daerah. Semua yang hadir sepakat bahwa guru bukan hanya pemberi ilmu, tetapi juga pemimpin dalam membentuk masa depan yang cerah untuk Kabupaten Sintang.</p><p>Ketua IGI Kab Sintang, Suprianto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Keanggotaan Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Sintang kini semakin bertambah dan naik signifikan. Ia berharap IGI Sintang bisa menjadi ruang kolaborasi dan terus bergerak bersama meningkatkan kualitas peran guru di kabupaten Sintang. “Dengan momen Musda ke 2 IGI Sintang kali ini, harapannya melahirkan kepengurusan yang siap menjadi wadah berbagi untuk seluruh guru di kabupaten Sintang,” tutupnya</p><p>Dalam Musyawarah Daerah II Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Sintang tahun 2023 yang berlangsung secara demokratis dan terbuka. Para anggota yang hadir telah sepakat memilih Akmal sebagai ketua IGI kabupaten Sintang untuk periode kepengurusan tahun 2023 sampai 2028.</p><p>“Kepercayaan, amanah, serta tanggung jawab ini saya terima dengan suka cita. Mari kita bekerja, bersama memberi warna bagi pendidikan khususnya kabupaten Sintang,” kata Akmal yang juga saat ini menjabat sebagai kepala SMP Negeri 10 Satu Atap Ketungau Tengah, kabupaten Sintang. [akmal]</p><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGUAZHdpIYfWaEYIkcla_nhwnZK7TUmraPyBiV3tJuD9OYLHwMG1wyFVpUcRHjc4vbZ_MwIcFB8ro3iNLN7Tk_rst2f2nPaK_ql2UTF7BVCwXVl7ymGq0ljDBzPFZd7JT3PgogaYBiqOn-ak6dQlHSkpenxhRwlzVz4sRGS5XGLM8h-mFi3lV5LZU2/s1600/post%20web%20igi-thumbnail.jpg" width="0"/>

Berita Berita Daerah Kegiatan IGI IGI SINTANG SUKSES MENGGELAR MUSDA

Sintang, 02/09/2023 – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Bapak Yustinus J., M.A.P, membuka Musyawarah Daerah Ke-2 Ika...

Read more »